Satu hal paling membuat ku cinta akan tutur kisah adalah kemampuanya menasehati manusia yang bolong dengan tidak menggurui. tidak pula tunjuk plotot asal jotos. nasehatnya disampaikan dalam kata emas; yang sebagai orang sensitif pastilah amat mudah memahami. ha!
Pambudi, mungkin sebagai tokoh utama terlalu ideal jika digambarkan sebagai orang yang gampang menarik beruntung dalam menghimpun dana untuk Mbok Ralem, atas penyakit kanker yang memiskinkan. tidak hanya itu, Pambudi dengan keluhuran jiwa mudanya, dibenci lurah Dirga si tua korup mata belang.
Yang menarik, lurah Dirga dibengkokan barang jantanya oleh si dukun peyot atas pemintaan istri ke-6nya (bayar cabul) lantaran rencana pernikahan bersana Sanis (gadis kencur yang Pambudi sukai); perdukunan selalu membuat was was, hadirnya dibantu setan pencuri rahasia dilangit sana.
Diakhir kisah, Pambudi lulus sarjana, menjawab cinta Mulyani si gadis penikmat teka-teki, dan disana, Bukit Cisalak teriak tapi tak dengar “mengapa kau tinggalkanku, Pam…” sejalan mobil membawa sepasang cinta kasih ini.
Silakan ambil hikmah, meski dalam cerita tak selalu terlihat sederhana.
Leave a Reply