Membayangkan Mama, aku rasa siapapun selalu punya rasa yang sama. satu orang menulis tentangnya; ribuan pembaca bolehlah pasti setuju seraya mengangguk juga ikut merasa akan apa yang ditulis. tentang mama, yang setiap orang dilahirkan, dibesarkan, dininaboboka, dibelaikan, disayang-sayang, dicubit gemas, ditangisi kala bahaya merintang; siapa tak ikut rasa jika siapapun menulis tentangnya? kau kerap menitik air tanpa menyeka ditiap lembar kau baca kisah Agustinus dalam “Titik Nol” ini
Jangan pernahlah kau berbangga, karena sejauh apapun berlari, setinggi apapun meraih jabat, seluas apapun merangkul cita. Pada akhirnya akan kembali pada titik yang sama. seorang sangat ingin meraih juara akan bidang sukaanya, setelah meraih, satu hari tiap orang memuji, dua hari bikin pesta, ketiga hari sampai setelahnya; semua lupa. kemudian ia memulai lagi, dari titik yang sama.
Siapapun melakukan perjalanan akan kembali pada sudut mereka bermula; biasa disebut sebagai pulang. setelahnya semua sadar bahwa pulang selalu janjikan hangat, aman, kenal diri juga kenal ilahi; sepanjang apapun garis kau buat, pastilah akan berujung pada titik kau mulai menggores. tak satupun kisah dalam satu, karena satu kisah kadang kurang rasa untuk diserap. ini adalah ribu kisah tentang perjalanan, derita serta makna bahagia; kemudian membentuk satu titik; titik memulai juga titik mengakhiri.
Leave a Reply