Rangkuman ditulis oleh:
Ahmad Rofai
Gestivia Hakim
Silvi Permatasari
Windy Setio Rahayu
Pendahuluan
Dalam makalah ini, akan banyak pemaparan mengenai pembangunan berkelanjutan dengan melihat berbagai perspektif lingkungan (penggunaan sumber daya) dan perspektif ekonomi (dengan segala sistem-sistem yang ada). Pembangunan berkelanjutan sendiri secara luas berarti menggunakan sumber daya dan kekayaan yang ada se-efisien dan se-efektif mungkin dalam mempertimbangkan generasi masa depan yang juga akan menggunakan kekayaan alam yang ada.
Concept of Sustainability
Konsep dari pembangunan berkelanjutan menggambarkan tentang pertumbuhan ekonomi, kualitas, dan keadilan sosial. Konsep ini sudah dibicarakan sejak tahun 1972 ketika komunitas internasional pertama kali menjelaskan hubungan antara kualitas dari kehidupan dan kualitas lingkungan pada United Nations Conference on the Human Environment di Stockholm. pembangunan berkelanjutan adalah sebuah proses yang dinamik dari perubahan yang mana meneksploitasi sumber yang ada, investasi secara langsung, orientasi dari pertumbuhan teknologi, dan perubahan institusi yang membuat komitmen dengan masa depan sama baiknya dengan saat ini.
Three Components
pembangunan berkelanjutan mempunyai 3 dimensi : ekonomi, lingkungan, dan sosial. Semua itu seringkali ditunjukkan dengan tiga garis bawah dan digunakan untuk ukuran kesuksesan dari program pembangunan. Hal ini seimbang dan terlihat jelas ketika setiap komponen diuji secara individual.
Dalam dimensi ekonomi dijelaskan inti dari pembangunan adalah ketika keputusan tidak merusak prospek untuk memelihara kehidupan masa depan yang standar. Ini berimplikasi bahwa sistem ekonomi kita harus diatur agar dapat hidup cukup dari sumber penghasilan yang ada. Dimensi lingkungan menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah cara memelihara proses ekologikal dan sistem yang mendukung kehidupan, pemeliharaan dari keberagaman genetik, penggunaan dari pertumbuhan spesies dan ekosistem. (IUCN, WWF, UNEP, 1987). Dimensi sosial menjaskan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah sebuah proses yang dalam dan perubahan pada cara politik, sosial, ekonomi, institusional, dan teknologikal, termasuk pendefinisian dari hubungan antara pembangunan dan negara pembangunan. (Maurice Strong, 1992).
Operasional Criteria for Sustainable Development
Penimbangan beberapa definisi dan konsep dari pembangunan berkelanjutan, dapat dilihat dari 3 kriteria operasional. Kriteria tersebut harus dievaluasi tiap objeknya dari 3 garis bawah.
- Tujuan ekonomi tidak harus dimaksimalkan tanpa kendala lingkungan dan sosial yang memuaskan.
- Manfaat lingkungan seharusnya tidak harus dimaksimalkan tanpa hambatan ekonomi dan sosial yang memuaskan.
- Manfaat sosial tidak harus dimaksimalkan tanpa kendala ekonomi dan lingkungan yang memuaskan
Factors Governing Sustainable Development
Faktor dari pembangunan berkelanjutan bagi pemerintah adalah kemiskinan, populasi, polusi, partisipasi, kebijakan, kegagalan pasar, (termasuk good governance), dan pencegahan dan pengaturan bencana. Ini dapat dianggap sebagai pilar utama yang bertumpu pada pembangunan berkelanjutan.
Linkages Among Sustainable Development, Environment, and Poverty
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dua lingkaran setan, ketika umpannya pada diri mereka sendiri maka harus patah lingkaran setan tersebut.
Lingkaran kiri menggambarkan bagaimana kemiskinan disebabkan oleh berkurangnya sumber daya dan degradasi. Kebutuhan orang miskin dapat mencemari lingkungan dan mengikis tanah yang mana keduanya akan berdampak pada kemiskinan. Gandhi menyebut lingkaran setan ini berupa kemiskinan. Lingkaran kanan menunjukkan bagaimana pengembangan mengakibatkan hilangnya sumebr daya, degradasi, dan perubahan iklim. Masalah-masalah lingkungan dapat menghambat jika tidak menghentikan proses pembangunan karena sumber daya lingkungan sama dengan sumber daya alam.
Kemiskinan dapat diatasi dengan pendekatan peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan produktif, dan pengaturan populasi. Singkatnya, untuk mengurangi konsekuensi pembangunan pada lingkungan dan sosial, diperlukan sebuah kebijakan kajian strategis dan perencanaan yang matang.
Population Planning
Perencanaan populasi adalah faktor lain yang signifikan dalam pembangunan berkelanjutan. Pada saat pertumbuhan populasi terjadi, hal tersebut disebabkan oleh beberapa degradasi lingkungan, hal ini tidak signifikan sebagai sebuah penyebab lain dari aktivitas. Selain itu, kemiskinan terjadi disebabkan oleh terbatasnya degradasi lingkungan, tetapi mereka melakukannya karena kebutuhan hidup dan memiliki sedikit pilihan. Dengan memperluas populasi, kompetisi untuk intensifitas tanah dan sumber daya alam. Di bawah situasi seperti ini, ketegangan sosial cenderung tumbuh ke titik dimana konflik (etnis, agama, dan masalah lainnya) cenderung meningkat.
Participation
Faktor utama lain yang mempengaruhi keberlanjutan pembangunan adalah partisipasi. Partisipasi adalah proses di mana para pemangku kepentingan dapat mempengaruhi dan mengontrol berbagai inisiatif pembangunan dan sumber daya yang digunakan untuk mendanai mereka melalui keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Pemangku kepentingan termasuk warga yang mendapatkan manfaat dari pengembangan termasuk orang miskin, kelompok lemah seperti wanita, anak-anak, dan kaum minoritas, dan kelompok etnis lainnya dan masyarakat keseluruhan di mana mereka tinggal.
Perencanaan partisipatif harus memutuskan yang yang membentuk untuk memperkerjakan dengan pemangku kepentingan pada waktu yang berbeda tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat suatu keputusan tertentu. Adapun langkah-langkahnya yaitu : berbagi informasi, konsultasi, berdiskusi untuk membuat keputusan bersama, dan pemberdayaan.
Policy and Market Failure
Kebijakan dan kegagalan pasar merupakan faktor lain yang mempengaruhi keberlanjutan pembangunan. Kegagalan kebijakan dapat menjadi hasil dari kelalaian jika intervensi tidak diperlukan lagi dan merugikan. Kegagalan pasar terjadi ketika pasar bebas berfungsi menghasilkan harga yang tidak mencerminkan nilai sosial dan ekonomi dari suatu tindakan.
Di negara-negara berkembang diasumsikan bahwa udara, air, dan tanah yang tidak diklaim merupakan sumber daya alam gratis. Dengan demikian, sumber daya alam tersebut telah menjadi alasan untuk pembuangan limbah dan emisi. Hal ini juga diasumsikan bahwa bahan baku umumnya menuntut harga pasar yang rendah, barang setengah jadi menunjukkan harga barang yang sedikit lebih tinggi. Perbedaan harga ini terutama didorong teknologi.
Good Governance
Tata kelola yang baik merupakan bagian integral dari dan prasyarat untuk menghindari kegagalan pasar dan kebijakan. Tata kelola yang buruk terjadi karena kendala dan mendistorsi proses pembangunan dan memiliki dampak yang tidak proporsional serta negatif pada masyarakat miskin.
Kebijakan lembaga pembiayaan multilateral seperti Bank Dunia dan ADB menyediakan kepatuhan terhadap empat prinsip tata kelola yang baik. Akuntabilitas, partisipasi dan desentralisasi, prediktabilitas, dan transparansi. Keempat unsur pemerintahan yang baik tersebut berlaku untuk badan pembuatan kebijakan korporasi dan LSM juga. Sebelum mengadopsi kebijakan pemerintahan, kebijakan bank dunia adalah menjelaskan bahwa peminjam uang harus dibayar kembali dengan uang serta bunga, pemberi pinjaman yang tidak memiliki bisnis menuntut pemerintahan yang baik, yang merupakan urusan internal pemerintah adalah pinjaman uang.
Prevention and Management of Disasters
Bencana rentan terhadap keadaan sekitar karena dapat menyebabkan kerusakan besar, gangguan dan korban, meninggalkan masyarakat yang terkena dampak tidak dapat berfungsi secara normal. Salah satu bidang pembangunan berkelanjutan yang tidak dapat dilupakan adalah manajemen bencana. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa bencana alam memiliki dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang merugikan besar pada negara. Dengan isu perubahan iklim, naiknya permukaan air laut, dan meningkatnya frekuensi badai berbahaya yang disebabkan oleh degradasi lingkungan jangka panjang dan dengan munculnya bencana teknologi dan terorisme, penanggulangan bencana telah datang untuk dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Natural Disasters
Tsunami dan gempa yang melanda Asia pada bulan Desember 2004 dan Maret 2005 mengangkat isu-isu baru dan pertanyaan tentang bagaimana untuk merehabilitasi para korban dan melindungi masyarakat yang rentan gempa di masa depan. Beberapa situs tsunami baru-baru ini didirikan untuk memberikan informasi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Bencana teknologi dan terorisme juga mempengaruhi negara-negara maju di dunia. Dengan demikian manajemen bencana saat ini dianggap sebagai prasyarat penting bagi pembangunan berkelanjutan di dunia.
Determinants of Suistainable Development
Tiga faktor penentu pembangunan berkelanjutan adalah konsumsi, produksi, dan distribusi. Dalam memeriksa faktor penentu, seseorang harus mengubah pertanyaan sekitar dan bertanya apa yang membuat pembangunan menjadi tidak berkelanjutan. Jelas, dalam kasus konsumsi masalah ini adalah penggunaan sumber daya di luar batas wajar yang ditetapkan oleh alam melalui regenerasi. Ini dirancang untuk meningkatkan produksi, tetapi karena prosedur operasi gagal dan kebijakan, lahan yang sangat luas kalah terhadap produksi karena banjir dan salinitas. Akhirnya, distribusi adil adalah pembangunan tidak berkelanjutan.
Consumption
Ketika berbicara tentang konsumsi, penting untuk memeriksa tidak hanya jumlah sumber daya yang dikonsumsi, tetapi juga pola di mana sumber daya dikonsumsi. Ada lima alasan untuk memeriksa pola-pola ini :
- Efisiensi ekonomi saja tidak dapat memenuhi kebutuhan makan sumber daya alam berikut dengan pola konsumsi sesaat.
- Konsumsi adalah kunci untuk memahami tantangan kebijakan karena konsumsi fokus pada sisi permintaan.
- Memeriksa pola konsumsi mengungkapkan apa yang dikonsumsi dan apakah itu memenuhi kebutuhan dasar dari rakyat.
- Pola akan digambarkan jelas bahwa orang miskin tidak hanya kekurangan konsumsi tetapi juga kekurangan perlindungan, dan mereka langsung terpengaruh jika lingkungan yang terdegradasi.
- Pola konsumsi memberitahu banyak tentang hubungan yang bermasalah antara pertumbuhan ekonomi, kepuasan kebutuhan dasar, dan aspirasi masyarakat.
The Religious Revolt Against Consumerism
Mahatma Gandhi pernah berkata bahwa dunia ini memiliki cukup sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan semua orang tapi tidak untuk memenuhi keserakahan setiap orang. Pola konsumsi Eropa dan daerah maju lainnya sangat tinggi. Konsumsi seluruh negara maju perlu dikurangi. Bicara tentang konsumsi pangan, perubahan pola konsumsi pangan tidak hanya bisa membuat populasi dunia yang lebih sehat, bisa juga memastikan produktivitas yang lebih besar oleh seluruh penduduk dunia. Hal ini tentu saja didasarkan pada asumsi sederhana bahwa makanan dirilis dengan mengurangi konsumsi orang kaya akan tersedia untuk meningkatkan konsumsi gizi. Jejak ekologi pada dasarnya adalah representasi dari konsekuensi lingkungan konsumsi dinyatakan dalam lahan dan air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, transportasi, dan perumahan dari seseorang atau suatu negara.
Production
Penentu kedua dari pembangunan berkelanjutan adalah produksi. Ada kemungkinan bahwa dua puluh abad pertama membutuhkan revolusi produksi baru melalui proses yang akan memperhitungkan tidak hanya manfaat ekonomi dari produksi tetapi juga manfaat ekologi dan sosial. Ada lima masalah dasar dengan pola produksi saat ini :
- Menggunakan bahan dan proses yang menyebabkan degradasi lingkungan dan bahaya kesehatan
- Inefisiensi produksi yang menyebabkan kerugian sistem dan degradasi lingkungan
- Kegagalan untuk mencerminkan eksternalitas negatif dalam biaya produk
- Energi, air, dan pupuk subsidi, yang menguntungkan sebagian pihak orang kaya
- Biaya transaksi, yang secara signifikan lebih tinggi untuk orang miskin
The Green 2 Revolution
Seperti revolusi industri yang baru, sebuah revolusi pertanian juga dibutuhkan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di dunia ini. Revolusi pertanian ini disebut dengan Green- Green atau Green 2 Revolution. Green revolution diiniasikan pertama pada tahun 1960an di Asia Selatan, dimana tujuannya adalah meningkatkan produksi bahan makanan untuk menyelamatkan orang- orang yang kelaparan. Ketika sudah memproduksi lebih banyak bahan makanan, proses ini juga meningkatkan tenaga kerja yang tidak memiliki tanah. Banyak petani- petani kecil menjadi pekerja petani untuk petani- petani besar yang membeli tanah mereka. Pilihan para petani kecil sangatlah terbatas dikarenakan oleh pemerintahan yang buruk kebijakan pemerintah yang berlaku disukai petani besar, ketika kebijakan tersebut menyediakan akses terhadap bibit, pupuk, irigasi air, jalan dan pergudangan umum yang lebih baik. Selama Green Revolution pertama terdapat peningkatan angka kesenjangan penghasilan antara orang kaya dan orang miskin, walaupun total produksi tanaman pangan telah meningkat.
Namun, tipe Green Revolution ini tidak mempromosikan pembanguanan berkelanjutan. Hal yang diperlukan dalam Green-Green Revolution adalah pemerintahan yang baik. Green 2 Revolution akan harus berdasarkan pada partisipasi oleh pihak- pihak yang terpengaruh, termasuk mereka yang akan cukup kompensasi untuk penjualan bagian dari tanah mereka dan petani miskin, yang harus belajar untuk bekerja secara produktif dengan cara yang ramah lingkungan dengan input tanah yang modern. Terdapat lima elemen kebijkan yang esensial dari Green 2 Revolution :
- Sebuah kebijakan redistributif yang diberikan terhadap orang miskin dengan menyediakan akses terhadap tanah dan input yang modern.
- Peningkatan dana publik untuk lahan yang kurang menguntungkan.
- Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan tanah pertanian yang dimiliki petani kecil dan buruh yang tidak memiliki tanah dan termasuk juga kredit.
- Meningkatkan investasi dalam area pertanian tadah hujan di Asia dan America Latin.
- Desentralisasi penelitian pertanian dan sistem ekstensi yang berfokus pada isu- isu khusus seperti tanah dan manajemen air.
Distribution
Faktor penentu yang ketiga dari pembangunan berkelanjutan adalah distribusi sumber daya. World Bank telah melakukan survey terhadap 60.000 di seluruh dunia yang hidup di garis kemiskinan. Hasil survey ini telah dipublikasikan pada Word Development 2000. Bedasarkan laporan tersebut, orang- orang yang tidak baik kondisinya secara material menganggap diri mereka miskin. Orang- orang yang tidak baik kondisinya secara fisik juga menganggap diri mereka miskin, tanpa memperhatikan tingkat pemasukkan. Keamanan dan kemampuan untuk mengatasi hal- hal darurat juga menuju terhadap persepi kemisinan. Dalam bagian proses pengambilan keputusan, orang miskin merasa bahwa mereka adalah pilihan yang ditolak, dan mereka jarang diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan, dan mereka kekurangan kebebasan untuk mengambil tindakan.
Kita dapat menolong orang- orang miskin untuk menolong diri mereka sendiri dengan menyediakan pusat kesehatan komunitas, memastikan keamanan, dan menyebarkan perencanaan bencana darurat. Solusi lainnya adalah dengan menawarkan kepada orang miskin sumber- sumber finansial untuk memperluas pilihan mereka dalam bentuk mikrokredit. Orang- orang miskin secara rutin tidak masuk dalam sistem perbankan komersial, bahkan ada yang tidak pernah melangkah masuk ke dalam bank. Pinjaman komersial biasa ditujukan terhadap orang- orang miskin yang benar-benar keluar dari pertanyaan. Orang- orang miskin seperti pengusaha sering membutuhkan dana untuk memulai bisnis mereka, untuk memperluas usaha mereka atau bertahan dalam usaha mereka.
Organisasi mikrokredit telah mengisi kekosongan antara bank dan orang miskin. Seringkali pinjaman dapat diberikan hanya sedikit, lalu menggunakan jadwal pembayaran kembali dengan bunga normal. Pinjaman mikrokredit tidak hanya dapat membantu para orang miskin, namun juga dijadikan bisnis bagi para institusi peminjam. Walaupun terdapat pemikiran kembali terhadap peran dan potensi dari microfinance. Sekarang diakui bahwa keuangan mikro bukan obat mujarab untuk mengurangi kemiskinan, namun microfinance tidak selalu mempunyai pengaruh terhadap kemiskinan. Microfinance dapat menolong orang- orang miskin yang bekerja, tetapi tidak pada orang yang paling miskin dalam kumpulan orang miskin, yang tidak dapat membayar hutang tambahan. Uang yang dipinjamkan untuk orang miskin digunakan orang miskin untuk memproduksi barang- barang dan menjualnya. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk membayar uang pinjaman tersebut dan menyediakan penghasilan bagi keluarganya. Pembangunan tidak dapat berkelanjutan kecuali apabila kesenjangan dalam pendapatan dapat terkurangi. Beberapa orang mencoba untuk memisahkan pertanyaan tentang kemiskinan dan distribusi pendapatan. Dalam realitasnya, distribusi pendapatan yang tidak adil adalah faktor penentu utama dalam beberapa alasan.
Pertama, bukti statistik menunjukkan bahwa ketidaksamaan (diluar keluarga mereka, teman, dan bisnis) menghalangi pertumbuhan ekonomi. Beberapa telah menyarankan bahwa efek dari ketidaksamaan mungkin hampir dua kali signifikan bagi masyarakat miskin seperti untuk populasi umum. Kedua, masyarakat juga cenderung untuk mengecualikan sejumlah besar orang miskin dari kesempatan yang dinikmati orang yang tidak miskin, seperti air dan sanitasi, perawatan kesehatan pendidikan, kredit, asuransi, dan pekerjaan. Yang ketiga ini seringkali diremehkan, namun inilah alat yang paling penting untuk mengurangi kemiskinan yaitu redistribusi penghasilan dan aset.
The Role of Society
Masyarakat sipil berarti asosiasi dari warga (diluar keluarga, teman, dan bisnis) dan masuk secara sukarela untuk meningkatkan minat, gagasan, dan ideologi. Istilah ini tidak termasuk dalam aktivitas membuat keuntungan (sektor privat) atau pemerintahan (sektor publik). Hal ini termasuk organisasi massa (seperti organisasi petani, wanita, atau orang- orang yang pensiun), serikat dagang, asosiasi profesional, gerakan sosial, organisasi orang- orang asli, organisasi keagamaan dan spiritual, akademisi, dan NGO berbasis profit. Masyarakat sipil harus mempunyai peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dalam arti agitasi, informasi, dan distribusi sumber daya. Hal ini dapat dicapai apabila masyarakat sipil membuat permintaan, mengatur, dan mengerahkan dan mengusahakan yang lebih baik dengan kuat, dan mendorong untuk mengimprovisasi akuntabilitas dari pemerintah dan industri. Untuk lbih spesifiknya dapat dijelaskan, seperti :
- Permintaan hak untuk hidup dan sehat
- Permintaan akses untuk tanah, air, dan layanan lainnya.
- Membentuk kelompok pengguna untuk mengatur sumber properti umum secara berkelanjutan.
- Mengerahkan rumah tangga individu dan kelompok sumber daya komunitas untuk meningkatkan lingkungan.
- Membagi informasi dan sumbr daya dengan grup lain tentang lingkungan secara umum dan fokus politik.
- Menekan industri untuk bersih dan mempertahankan bisnis yang akuntabel.
- Meningkatkan pemberdayaan kelompok.
- Menekan pemerintah dan pengembang untuk secara serius memperhatikan hak dan kebutuhan kaum marjinal.
Global Environmental Issues
Isu global utama mengenai lingkungan berkelanjutan adalah populasi, pendapatan, urbanisasi, perawatan kesehatan, makanan, perikanan, pertanian, material, dan energi. Jumlah bahan bakar fosil yang kita konsumsi mengikuti gaya hidup modern. Jadi transportasi menjadi sebuah isu yang besar, sebagai perubah atmosfer global. Kita juga harus mempertimbangkan sumber- sumber daya alami seperti huran dan air. Semua ini melibatkan keberlanjutan ekosistem.
Population, Income, and Urbanization
Census Taking
Beberapa negara jarang untuk melakukan sebuah sensus, karena mereka tidak ingin mengacaukan status quo menjadi religius, dan politis. Di beberapa negara lainnya, pemerintah tidak tahu dimana penduduk mereka tinggal. Sebuah isu besar diantara populasi global adalah mengeliminasi atau tidak mengeliminasi sensus tradisional, dan sebagai gantinya mengandalkan sampling. Beberapa pihak merasa bahwa sampel akan menghasilkan hasil yang akurat, dan lebih besar, banyak negara- negara progresif telah memang dilakukan cukup pekerjaan yang baik pada pencacahan. Walaupun kesalahan agregasi sifatnya kecil, mereka kemungkinan untuk mendiami seluruh negara.
Population Trade
Populasi global terus bertambah. UN Population Division telah membuat sejumlah kerusakan yang menunjukkan di mana populasi adalah yang paling mungkin untuk meningkatkan jumlah kerusakan ini. Bedasarkan badan tersebut, populasi di Afrika bertumbuh lebih cepat daripada populasi di Asia., yang berada pada tren penurunan. Eropa dan Amerika Utara mempunyai tingkat pertumbuhan populasi yang amat rendah. Eropa berada di bawah penggantian tanda, dan jika tren tertentu berlanjut, maka US akan berada di situasi yang sama.
Berita baiknya adalah tingkat pertumbuhan populasi menurun di seluruh dunia. Tren ini dapat terjadi karena adanya usaha dari UNFPA, hal ini juga hasil daari kombinasi dari beberapa faktor, seperti keluarga berencana, pertumbuhan pendapatan, dan pendidikan pada wanita.
Population and Income
Ketika tingkat rata- rata fertilitas dunia menurun, populasi keseluruhan naik. Kabar buruknya adalah populasi meningkat di kalangan orang miskin, yang termasuk dalam definisi kemiskinan menurut UN. Masalah lainnya adalah perbedaan pertumbuhan pendapatan. Cara yang mudah dalam menghitung perbedaan pendapatan di antara dua negara yaitu dengan membandingkan harga dari sebuah barang standar yang faktanya identitasnya berbeda antara satu warga dengan warga lain.
Urban Migration
Salah satu masalah terbesar ketika membahas populasi adalah pertumbuhan urbanisasi. Untuk masa yang panjang, populasi bertumbuh tetapi banyak orang yang tinggal di daerah pedesaan, dimana daerah ini dapat menyerap populasinya. Baru- baru ini walaupun daerah perkotaan menjadi sangat kewalahan, disebabkan karena banyak orang yang bermigrasi ke kota, dan kota yang berada di seluruh dunia juga mendapatkan milyaran orang masuk ke dalam kotanya dalam seminggu. Walaupun, banyak negara dunia ketiga kekurangan pembuangan sanitasi, dan sebanyak 50% penduduk tidak memiliki pasokan air yang cukup. Selanjutnya, karena kebanyakan kota mempunyai berada pada negara tropis, dimana pertumbuhan penduduk di suatu negara yang pertumbuhannya sangat cepat, maka isu kesehatan publik sangatlah parah. Dengan banyaknya orang di suatu kota, kemacetan juga sangatlah parah.
Health Care
Semua masalah ini dapat menjadi biaya kesehatan bagi pemerintah. Sebagai sebuah peran, jika pemerintah atau negara menghabiskan anggarannya untuk perawatan kesehatan, akhirnya masyarakat akan semakin sehat. Bila dibandingkan, apabila suatu negara menghabiskan anggaran yang besar untuk kesehatan rakyatnya, dan ada negara lainnya yang menghabiskan anggaran sedikit untuk kesehatan rakyatnya, maka suatu negara yang menggunakan anggaran sedikit, masalah- masalah kesehatan akan terus terjadi.
Food, Fisheries, and Agriculture
Produksi padi dunia pada tahun 2001 adalah sekitar 1,840 milyar ton atau 303 kg per orang. Ketika padi tersebut berubah menjadi produksi makanan, dunia pun dalam keadaan baik. Pada tahun 1974, World Food Summit di Roma memprediksi bhwa dunia tidak akan dapat memberi makan dirinya sendiri pada tahun 2000. Hal ini tidak akan terjadi, karena faktanya 27 tahun selanjutnya, produksi bahan makanan bertambah dan bertambah.
Genetically Modified and Genetically Enginereed Seeds
Sekali lagi kita berada pada poin penting dimana teknologi berjalan di depan publik. Bergantung pada satu pandangan, yairtu dengan atau tanpa informasi yang kaku, kita sekarang dapat menyebarkan bibit genetically modified (GM) dan genetically enginereed (GE). Hasil panen GM telah menjadi kontroversial, termasuk bagi ilmuwan, petani, politikus, dan korporasi besar.
The Green Revolution and Traditional Approaches
Smith dan Jalal (2000,pp.46- 51) menyarankan dalam bagian yang kita tidak aka sukses dalam mencapai tujuan, kecuali kalau kita tidak mengikuti apa yang ditekankan dalam green revolution. Hasil dari green revolution adalah bertambahnya jumlah panen, namun jumlah penanaman tidak naik. Jika kita berlanjut pada pertanian yang disarankan oleh green revolution dan lebih banyak pupuk, maka produktivitas tidak akan meningkat. Namun apabila kita memperhatikan irigasi pertanian, dan area yang tidak diperhatikan maka produktivitas akan meningkat. Pada beberapa poin, jika sudah mencapai produksi maksimum, maka, level produksi akan menurun ataupun berada pada level tersebut.
Increased Income Equals Increased Consumptions
Masalah lainnya adalah produksi makanan yang meningkat dikarenakan oleh kebiasaan makan yang berubah. Ketika populasi dunia mencapai 9 juta, kita sangatlah membutuhkan dorongan yang besar terhadap produksi pertanian, karena kebiasaan makan seseorang tidak linear. Sekarang, kita mempunyai dilema, ketika kita membutuhkan lebih banyak panen, kita menghadapi hasil yang berkurang, dan keberatan menggunakan benih GM.
Fertilizers
Masalahnya ada pada penipisan tanah, jika kita menanam suatu produk dimana panennya kurang lebih satu ton, dan menguras kandungan dalam tanah seperti nitrogen, fosfor, potassium dan mikronutrien dalam rasio tertentu. Dengan menambahkan lebih banyak pupuk, kita dapat mengganti nitrogen, potasium, fosfor, namun tidak dapat mengganti mikronutrien yang juga digunakan bagi tanaman.
Masalah lainnya dalam penggunaan pupuk adalah biaya, hampir semua pupuk berbahan dasar minyak, dan harga minyak sangatlah berfluktuasi sekarang- sekarang ini. Ketika harga naik, petani hanya dapat membeli sedikit pupuk Masalah lainnya adalah, lebih banyak pupuk, lebih banyak polusi, nitrat yang terdapat dalam pupuk menyebabkan eutrofikasi yang serius pada anak sungai dan polusi nitrat pada dasar air.
Food Supply and Demand
Kemajuan dalam memberi makan populasi bervariasi setiap daerah. Jutaan orang masih mengalami kelaparan, walaupun jumlahnya sudah berkurang, banyak juga yang mengalami kekurangan gizi dan gizi buruk, dan hal ini terjadi saat kita mengalami surplus bahan makanan.
Fisheries
Ikan adalah bagian dari rantai makanan, dan jumlahnya pun berlimpah ruah. Jumlah ikan pun berlipat pada tahun 1984 dan 1995 khususnya di Norwegia dan Kanada. Karena penemuan perlengkapan penangkap ikan lebih baik, dan jumlah kapal pukat ikan pun bertambah. Teknologi pun membuat terjadinya penangkapan ikan yang berlebihan. US dan Kanada pun mencoba membangun kembali stok ikan, namun keadaan ikan sebaliknya. Hal ini sulit untuk dikatakan bahwa penangkap ikan yang komersial berfokus pada investasi besar- besaran pada kapal dan perlengkapan dimana mereka pun dapat mengirim perahu mereka dalam jumlah besar.
Birds
Burung juga berada pada garis siaga. Burung- burung adalah indicator khusus dari polusi dan pembangunan yang buruk. Ketika terdapat daratan yang basah maka, terjadilah migrasi burung. Kadangkala, ketika kita mencoba mengembangkan suatu situasi, efek samping pun terjadi. Beberapa kelompok pun sudah membangun taman dan lapangan golf, dan menambahkan ruang terbuka hijau, namun burung pun tidak melanjutkan perklanan mereka. Lahan pertanian yang terlalu banyak diberikan pupuk juga membahayakan burung yang bermigrasi.
Materials and Energy Flows
Aliran material pun mengukur berapa banyak barang yamg setara dengan suatu barang. Contohnya adalah berapa banyak gatangan tepung yang terjual untuk membeli satu barel minyak. Pada tahun 1950an, satu gantangan tepung dapat membeli satu barel minyak, namun sekarang untuk membeli satu barel minyak dibutuhkan sepuluh gantangan tepung. Harga suatu barang diketahui dari berapa energi yang dipakai dalam produksi dan yang digunakan untuk mengantar barang menuju pasar. Pertanian seringkali tidak menguntungkan. Petani tidak hanya membeli minyak, namun peralatan manufaktur lainnya seperti mobil, mesin, dan lainnya. Hal inilah yang membuat petani tidak mempunyai kesempatan maupun harapan.
Kita sebagai konsumen pun banyak mengonsumsi barang secara tidak langsung. Barang- barang yang dibuat pun membutuhkan bahan baku yang dibeli secara tidak langsung menggunakan minyak.
Fossil Fuel Use
Jerman, Belanda, dan Amerika melakukan pembakaran bahan bakar fosil. Walaupun, konsumsi Jerman batubara melebihi dari AS atau Belanda. Jerman menggunakan batu bara muda dibandingkan dengan AS dan Kanada, dimana AS menggunakan batu bara tua yang lebih efisien.
Materials Flow
Jepang berdiri sebagai negara yang mampu memiliki kualitas yang sangat tinggi hidup dengan throughput yang sangat kecil dari bahan. Oleh, kontras, Belanda, sebuah negara kecil, mengkonsumsi banyak energi dan bahan. Amerika Serikat dan Kanada yang jauh di depan yang lain dalam hal konsumsi kertas.
Energy Flow
US menggunakan banyak energi, tetapi pada per dolar dari basis PDB, sebenarnya di kisaran tengah negara. Dalam menolak Protokol Kyoto, Presiden US George W Bush, sementara mengakui bahwa US menggunakan banyak energi, menunjukkan bahwa jawabannya tidak terletak pada memotong kembali pada penggunaan melainkan dalam terus-menerus meningkatkan efisiensi untuk mengurangi emisi berbahaya. Tidak jelas, namun, jika pendekatan semacam ini realistis dalam menghadapi meningkatnya pendapatan per kapita dan meningkatkan pola konsumsi.
Energy Sources
Fossil Fuels
Penggunaan bahan bakar fosil per dollar dari gross national product (GNP) telah menurun secara global, penyebabnya karena harga yang tinggi, dan input yang sangat mahal. Menurut pandangan pembangunan berkelanjutan, harga minyak belum terlalu mahal. Apabila, harga minyak semakin mahal, maka kita dituntut untuk mengembangkan energi yang baru
Nuclear Energy
Ketika dikenalkan, energi nuklir seperti obat mujarab : bersih, efisien,dan berlimpah dengan harga yang murah dan kurang terlalu bisa diuku
Wind
Angin adalah salah satu energi terbarukan yang paling aman yang kemungkinan dapat berjalan secara ekonomis. Kebun angin telah banyak tersebar di US dan Eropa sebagai pembangkit listrik. Teknologi ini pun tidak mengalami perlawanan dari ahli lingkungan dan menjadi sangat populer di antara industri karena tidak membutuhkan banyak biaya.
Tidal Power
Kekuatan ombak telah diteliti di beberapa daerah terpencil. Seperti di Hawaii, mereka menggunakan ombak dengan cara menggunakan perbedaan suhu antara dasar laut dan permukaan laut.
Solar Energy
Energi solar telah menjadi mimpi untuk waktu yang lama, tetapi teknologi lah yang membuat hal ini tidak tercapai karena sangat mahal , dan ada beberapa daerah yang tidak memiliki energi alternatif, maka generator diesel lah yang dirasa masih murah.
Particulate Matter from Energy Use
Penggunaan energi memancarkan sejumlah besar polutan ke atmosfer. Banyak dari bergabung untuk membentuk partikel yang mengendap keluar dari atmosfer, sering setelah menjalani transformasi kimia dan transportasi berbagai panjang.
Transportation : The automobile industry
Saat ini, ada dekat dengan satu miliar kendaraan bermotor di dunia, dan jumlah itu akan naik sangat cepat. Beberapa orang membeli mobil tua dan secara otomatis membeli teknologi lama. Karena kualitas udara yang buruk, kita sedang mendekati tingkat yang sama dari kerusakan kesehatan yang sudah kita miliki dengan air yang tidak memadai dan sanitasi. tentu, ini adalah teknologi yang sangat tidak efisien bahwa kita entah bagaimana didukung diri kita ke dalam, dan kami telah melakukannya untuk waktu yang lama dan terbuang jumlah kolosal bakar fosil berharga. Dan juga dibutuhkan teknologi- teknologi kendaraan yang menggunakan energi yang terbarukan seperti hidrogen, listrik, dan lainnya.
Precutionary Principle
Dampak pertumbuhan ekonomi di masa depan, ditambah dengan meningkatnya populasi, berarti kita akan membutuhkan lebih banyak energy.It sama mengganggu bahwa kita belum mampu untuk mengakhiri relliance kita pada bahan bakar fosil. Kami sedang bekerja pada sumber energi alternatif dan kita sudah memiliki kekuatan nuklir. Nasib negara-negara industri dan berkembang terkait lebih dari kebanyakan orang sadari.
Global Atmospheric Change
Terdapat beberapa alasan untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim. Sebuah satu primer adalah bahwa semua kehidupan manusia dan perilaku tergantung pada iklim. Iklim memiliki efek besar pada bagaimana kita hidup. Saat CO2 di atmosfer, lebih dari ratusan sebelumnya ribu tahun, dan banyak yang berpikir karena itu kita mengalami pola cuaca anomali. Menstabilkan emisi CO2 membutuhkan waktu yang panjang dan usaha yang lebih. John Holdren. Profesor kebijakan lingkungan, di Universitas Harvard mengajukan enam alasan mengapa tindakan terhadap perubahan iklim sangat dibutuhkan :
- Kehidupan manusia sangatlah bergantung pada alam , dibandingkan dengan apa yang orang pikirkan.
- Kekacauan iklim sangatlah sulit untuk dikembalikan dibandingkan dengan apa yang orang pikirkan.
- Dampak dari pertumbuhan masa depan dalam populasi dan penggunaan energi akan lebih besar daripada kebanyakan orang pikir.
- Sisa ketidakpastian ilmiah bukan alasan untuk berpuas diri.
- Waktu tertinggal dalam melaksanakan tindakan mengelak efektif lebih panjang dari kebanyakan orang berpikir.
- Nasib industri dan negara berkembang yang paling terkait daripada kebanyakan orang berpikir.
Forestry
Hutan di dunia telah hilang dan terdegradasi. 40% hutan yang ada di dunia terancam bahaya.
Water Resources
Negara dengan pendapatan perkapita yang sedikit khususnya yang rentan dengan kelangkaan air, dan negara ini mempunyai populasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pendapatan per kapitanya. Alasannya adalah pertanian mendominasi penggunaan air.
Valuation of Nature’s Services
The Value of The World’s Ecosystem Services and Natural Capital, sebuah paparan oleh Robert Costanza et al. (1997) mencoba untuk menilai bagaimana alam berharga bagi kita. Untuk membuat penilaian tersebut dipahami maka, tim ditugaskan untuk melayanani ini dalam nilai moneter. Kesimpulannya adalah ekosistem yang terdiri dari pembentukan tanah, rekreasi disediakan oleh alam, siklus nutrisi, pengaturan air, pengaturan iklim, suhu, curah hujan, habitat bagi spesies, banjir dan badai perlindungan, makanan dan bahan baku, sumber daya genetik, neraca gas atmosfer, dan penyerbukan adalah terlalu berharga sebagai sumber daya untuk dihancurkan.
Soil Formation
Layanan yang paling penting dalam alam adalah formasi tanah. Tanpa tanah kita tidak bisa bertani, dan kita bisa mengukur kehilangan kadar tanah di suatu tempat, dan mengukur seberapa banyak biaya yang harus digantikan.
Pollination
Jika kita benci untuk mengandalkan bibit GM dan GE, maka kita harus terus mengandalkan penyerbukan silang untuk pupuk dan memulihkan tanaman kami. Penyerbukan penting, dan memberikan kontribusi yang menarik.
Coping with Global Problems
Kita dapat bertahan dengan masalah global dan sejauh mana kita telah bertahan dengan mulai mengidentifikasikan beberapa masalah yang telah kita alami seperti jumlah penduduk yang berlebihan, distribusi pendapatan, dan migrasi desa ke kota, untuk memetakan beberapa contoh.Kita juga mengambil laporan mengenai teknologi baru dan intervensi apa yang kita bisaah buat. Kita mempertimbangkan selera dan kesukaan. Terdapat perbedaan antara memihak masyarakat pengguna dan masyarakat yang bersahabat dengan alam, dan hal ini menbuat adanya perbedaan.
Environmental Management : Trends and Policies (Chapter 6)
Pengelolaan lingkungan bukan tentang manajemen; ini adalah tentang pengelolaan kegiatan pembangunan dalam batas-batas kapasitas aasimilative dari lingkungan sekitarnya yang. Pengelolaan lingkungan dapat didekati di setiap tingkat dari masing-masing individu untuk tingkat perusahaan atau perusahaan ke tingkat kota dan subregional untuk tingkat nasional, regional, dan global.
Milestones in Environmental Management
Pada tahun 1972, pertemuan global PBB pertama yang membahas masalah lingkungan dan dampaknya pada manusia diadakan di Stockholm, dan disebut United Nations Conference on the Human Environment (UNCHE) dan dihadiri oleh para pemimpin dunia dan ilmuwan lingkungan atas. Pada tahun 1975, berdasarkan hasil UNCHE dan rekomendasi, organisasi internasional yang baru didirikan bernama United Nations Environment Programme (UNEP), dengan bantuan UNEP banyak negara mulai membentuk komite lingkungan mereka sendiri, lembaga, dan kementerian. The Bruntland Commision menerbitkan laporan pada tahun 1987 (WCED), memperkenalkan konsep pembangunan berkelanjutan, dan menekankan perlunya pendekatan terpadu untuk pengembangan dalam konteks kebijakan lingkungan yang sehat.
Meskipun semua konferensi ini dan diskusi, situasi lingkungan terus memburuk di sebagian besar negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena salah satu rekomendasi yang dibuat pada 1972 Stockholm Conference adalah bahwa setiap negara dibutuhkan untuk membangun pelayanan untuk lingkungan dan untuk memberlakukan undang-undang lingkungan. Di tempat pertama, sebuah pelayanan lingkungan atau lembaga harus memiliki kekuatan untuk bertindak atas temuan dan bersamaan dilengkapi woth anggaran yang realistis.
2001: International Conference on Fresh Water, Bonn
Dalam deklarasi ini menyatakan bahwa 1,2 miliyar orang hidup dalam jurang kemiskinan tanpa mempunyai akses air minum yang aman dan bahwa hami 25 miliyar tidak punya akses ke sanitasi yang layak. Tanggung jawab utama untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan dan adil dari sumber daya air itu terletak pada pemerintah. Namun selain itu, sektor swasta dan masyarakat sipil juga harus turut membantu untuk mengutkan investasi dan kapabilitas manajemen yang baik.
2002 Conference on Financing for Development, Monterrey
Pemimpin dari negara maju dan berkembang berdiskusi di konferensi ini untuk membantu negara-negara berkembang oleh negara maju dalam bentuk bantuan, pembebasan hutang, investasi dan perdagangan.
2002: World Summit on Sustainable Development, Johannesburg
Dalam konferensi ini disepakati mengenai “Rencana Implementasi” untuk memberantas kemiskinan, merubah pola tidak berkelanjutan dari konsumsi dan produksi, melindungi dan mengatur sumber daya natural, mengenai globalisasi, dan melindungi kesehatan manusia.
REVISTING COMPLEX ISSUES
Sustainable Development Policy Defined
Pembangunan perkelanjutan ini diartikan sebagai “memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuha mereka sendiri”. Yang mana disini pembangunan ekonomi dan lingkungan harus seimbang.
Institutional Safeguards
Untuk menuju Pembangunan Berkelanjutan adalah dengan memampukan pembangunan ekonomi, sosial dan ekologi. Pengamanan kelembagaan terdiri dari pemerintahan yang baik, keterbukaan informasi, anti-korupsi, dan pengawasan kebijakan.
Environmental Safeguards
Dalam hal ini pengamanan lingkungan mengintegrasikan dimensi lingkungan ke dalam pembangunan proyek dalam tahap perencanaan.
Economic and Social Sustainability
Keberlanjutan ekonomi bisa berdiri di beberapa sektor seperti energi, kehutanan, air, agrikultur, dan perikanan. Keberlanjutan sosial terdiri dari kebijakan seperti gender, pemukiman kembali, penduduk asli, kerjasama dengan NGO, dan pengurangan kemiskinan.
SECTOR POLICIES CONCERNING THE ENVIRONMENT
Water Policy
Ada 6 karakteristik unik dari air yang memang harus dijaga. Pertama, air adalah sifat kesatuan yang mana air bisa memelihara segala kehidupan yang ada di bumi. Kedua, air tidak terdistribusi merata di semua lokasi di dunia. Ketiga, air secara istilah seperti permintaan dan penawaran. Keempat, air mempunyai kerangka institusional yang sangat multidimensional. Kelima, air tidak sesimple barang ekonomis. Dan terakhir, air memunyai dimensi budaya, agama, dan politik yang sangat penting.
Energy Policy
Ada 9 elemen inti dari lingkungan tentang kebijakan energi :
- Mengatasi masalah lingkungan sebelum masalah terjadi
- Memanfaatkan batubara bermutu tinggi (rendah-sulfur) untuk pasokan energi
- Mencuci batubara dalam praktek pertambangan
- Melakukan program penghijauan besar-besaran untuk membuat karbon serta untuk meningkatkanpasokan kayu bakar
- Mengembangkan sumber energi non-konvensional
- Melanjutkan pembangunan dan penelitian pada teknologi tenaga nuklir, listrik fusi nuklir dan sel bahan bakar
- Mempraktekkan sisi permintaan manajemen dengan konservasi enegi di instalasi industri, komersial dan perumahan
- Menempatkan harga yag adil pada energi dan menarik subsidi energi
- Fasilitas energi yang aman
Foresty Policy
Masalah kehutanan harus diperhatikan dengan bijak, karena setiap tahunnya, hutan itu berkurang massanya. Ada beberapa penyebab dari pengrusakan hutan
- Penebangan yang merusak
- Ekspansi tanaman dan ternak
- Kurangnya kepemilikan
- Dan kebakaran hutan
Beberapa isu lingkungan yang perlu dipertimbangkan untuk merumuskan kebijakan kehutanan adalah :
- Peraturan zonasi hutan
- Dampak dari pembangunan antarsektor
- Akses ke sumber daya kayu
- Konsultasi publik
- Peran aktif dari instansi kehutanan
ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT (EIA)
Dalam kajian dampak lingkungan ditentukan oleh hukum dan dirumuskan dalam bentuk kebijakan dan hukum agar bisa dipertanggungjawabkan secara kelembagaan dan konstitusi yang berlaku.
Project Classification
Ada tiga kategori dalam mengklasifikasikan proyek:
- Kategori A: proyek dengan dampak yang signifikan seperti yang diperkirakan oleh IEE
- Kategori B: proyek dengan dampak lingkungan yanng merugikan, namun sedikit penting dariada dampak kategori A
- Dan Kategori C: proyek yang tidak mungkin memiliki dampak lingkungan yang merugikan
Preparing the IEA
EIA dimulai dari mengenalkan pada proyek dan berisi topik seperti mengantisipasi dampak dan mitigasi, alternatif, analisis cost-benefit, lalu kesimpulan. Dimulai dari mengembangkan sebuah konsep dan melakukan studi pra kelayakan. Lalu sebuah studi kelayakan penuh terbawa dan merancang studi teknik dilakukan. Akhirnya, proyek terimplementasikan. Diikuti monitoring dan evaluasi proyek. Hasilya evaluasi berupa data yang diambil kembali ke sebuah siklus proyek yang baru.
INSTITUTIONAL FRAMEWORK FOR ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Kerangka institusional menyatakan bahwa lembaga atau kementerian lingkungan bekerja dengan pemerintah yang nantinya akan mempengaruhi proyek kedepannya
ACHIEVEMENT IN ENVIRONMENTAL MANAGEMENT
Dalam data-data yang telah disebutkan, sejumlah data tersebut mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, peradaban manusia akan berakhir dengan baik dalam istilah pertumbuhan ekonomi, kesehatan, suplai air, cakupan sanitasi. Namun, duia ini membutuhkan lebih dari itu, secara khusus di daerah polusi lingkungan, degradasi sumber daya alami, dan kesetaraan sosial.
PEOPLE’S PERCEPTION ON THE ENVIRONMENT
Persepsi dari macam-macam negara berbeda-beda. Di negara maju, kebanyakan responden menyatakan bahwa lingkungan nasional mereka tidak terlalu buruk, padahal jika dilihat secara global, negara mereka juga menyebabkan masalah.
WHY IS THE ENVIRONMENTAL BAD?
Mengapa dalam progres pertumbuhan seperti pertumbuhan ekonomi, kesehatan manusia dan yang lainnya, namun lingkungan pertumbuhannya sangat buruk? Ada dua kemungkinan untuk menjelaskan hal ini:
Ecological Threshold
Dalam teori ini dijelaskan bahwa pendapatan perkapita yang tinggi diharapkan bisa membawa pada perbaikan situasi lingkungan, namun beberapa ahli lingkungan tidak mensetujuinya.
Unique Characteristics of Environment Problems
- Banyak perubahan lingkungan mempunyai dampak yang tertunda
- Dampak sumberdaya dan lingkungan sering terpisah dari tempatnya
- Aksi individu seting tidak mempunyai efek yang serius bagi lingkungan, tapi dampak kumulatifnya akan lebih substansial
- Dampak penting dari sejumlah masalah lingkunga secara mendasar tidak dapat diubah, dan implikasinya sulit untuk diubah
- Perlunya adanya intervensi dari pemerintah
- Masalah lingkungan bisa diatasi dengan jaringan multisektor
- Dampak dari masalah lingkungan bisa regional dan global
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
MDG’s memandang bahwasannya model pembangunan ini adalah pembangunan berpusat pada manusia, dibatasi waktu, dan terukur. Didasarkan pada mitra antar negara dan dukunga politik. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam MDG’s yaitu:
- Tujuan untuk membasmi tingginya kemiskinan dan kelaparan.
- Tujuan untuk lingkungna
- Tujuan untuk kesetaraan gender
- Tujuan untuk kemungkinan kematian bayi dan anak
- Tujuan untuk kesehatan ibu
- Tujuan untuk kesehatan reproduksi
THE MEASUREMENT OF ECONOMIC GROWTH (Chapter 5)
Pertumbuhan ekonomi adalah alat ukur untuk standar kehidupan dan diukur melalui GNP. Ketika GNP naik maka itu akan menguntungkan semua orang, namun jika GNP turun akan terjadi krisis dan ahli ekonomi mengatakan bahwa itu kesalahan pemerintah karena tidak mengatur ekonomi dengan baik.
Di tahun 1990 dididkusikan mengenai pembangunan lingkungan berkelanjutan yang mengukur standar hidup dari level pendapatan, pelayanan dan konsumsi barang, keadilan sosial, perlindungan lingkungan dan kebebasan personal. Namun dulu ekonomi memang tidak memikirkan lingkungan, karena dianggap lingkungan memang bisa diperoleh secara alami.
Are there better ways of measuring social welfare?
Tobin merekomendasikan untuk mencampur GNP sebagai indikator dalam hal ini, bisa dikatakan yaitu net economic welfare. Selain itu ada indikator lainnya yaitu indikator kualitas kehidupan fisik yang terdiri dari angka harapan hidup, angka kematian bayi dan level sejenisnya. Selain itu dihitung dari angka penderitaan manusia seperti GNP per orang, inflasi, akses air bersih, konsumsi energi, kecukupan makanan, melek huruf, urbanisasi dan kebebasan politik. Setiap negara mempunyai nilai ukur yang berbeda-beda dalam menilai pembangunannya.
Should the environment be given a market value? (chapter 6)
Degradasi ingkungan terjadi atas hasil kegagalan atas sistem pasar yang selama ini ada, banyak yang beranggapan bahwa lingkungan merupakan aset, karena lingkungan bebas dari harga, kadang digunakan secara berlebihan dengan demikian terjadi kerusaka. Karena lingkungan tidak dimiliki, juga tidak memiliki harga tidak insentiif untuk melindunginya.
Value and the Market
Pandangan para ekonom, penilaian dan pemberlakuan yang baik pada lingkungan merupakan fakyor utama pembangunan berkelanjutan. Dan banyak para ekonom berargumen bahwa sistem pasar bebas dapat mencapai kemungkinan terbaik dalam alokasi sumber daya individu melalui aktifitas individu tanpa ada intervensi dari pemerintah. Ini karena setiap individu mengetahuin apa yang mereka inginkan lebih baik dari apa yang orang lain lakukan. Setiap orange kan bertindak atas informasi pasar yang ada.
Public Good
Segala hal dapat dikatakan sebagai kakayaan public jika memenuhi karakteristik berikut:
- Konsumsi yang dilakukan seorang, tidak mengurangi kuantitas yang ada untuk orang lainya
- Kesenangan/kebahagiaan tidak bisa dibuat atas kondisi pembayaran harga atau juga kepemilikan (contoh : keberadaan udara)
- Setiap orang tidak bisa menghindari untuk menggunakan barang tersebut (contoh : oksigen yang dihirup dalam udara)
Para ekonom berpendapat bahwa, hal-hal diatas akan digunakan secara berlebih oleh manusia, maka perlu adanya cara untuk melindunginya, dan mereka setuju bahwa hal tersebut akan lebih efektif jika setiap orang dan perusahaan membayar apapun yang mereka dapat dari lingkungan yang ada.
Externalities
Pasar haruslah sebuah sistem pertukaran volunteer yang dibuat oleh tindakan seorang untuk kepentingan mereka sehingga setiap orang akan berusaha mencapai tawar menawar (pasar).
Dalam ekonomi, eksternalitas terjadi ketika produksi dan konsumsi oleh firma atau konsumen secara langsung berakibat pada kesejahteraan orang/firma lain, dan hal tersebut menimbulkan kerusakan. Kemudian para ekonom beranggapan bahwa internalisasi menjadi sangat sulit untuk terjadi atas adanya eksternalitas.
Environment valuation in practice (chapter7)
Penggunaan uang sebagai alat ukur mempermudah para ekonom membuat keputusan dan melakukan perbandingan. Terdapat beberapa jenis nilai, yakni “user value” merupakan keuntungan yang didapat dari lingkungan, “option value” merupakan potensi dari “user value”, kemudian “existance value” nilai yang hanya dikenal para ekonom, yakni rasa empati dan hormat terhadap kesejahteraan orang lain.
Methode used by economis
Willing to pay (contingent valuation)
“Keinginan untuk membayar” merupakan pemikiran yang mengatakan bahwa orang akan menganggap puncak mereka harus membayar terjadi ketika mereka berpikir terdapat adanya kesempatan yang mungkin harus dibayar sesuai. Keinginan untuk membayar, terantung pada pendapatan orang serta informasi fisik mengenai hal yang diingin (kesempatan yang ada tersebut). Konsep keinginan untuk membayar berasumsi bahwa lingkungan bukan merupakan kepemilikan komunitas, tetapi mereka harus membayarnya. Sedangkan keinginan untuk menjual (willingness to well) berasumsi bahwa lingkungan merupakan kepunyaan komunitas.
Opportunity Cost
Merupakan konsepsi bahwa keuntungan akan dicapai dan tidak akan dicapai dalam jalan lain kemudian mengurangi beban yang akan terjadi ketika mendapatkan keuntungan tersebut
Using Proxies (hedonic pricing)
Metode ini berasumsi bahwa nilai aset lingkungan dapat ditemukan dengan jalan mempertimbngakan harga pada substitusi/pengganti pasar paling dekat. Seorang analis harus mampu melihat bagian mana yang merupakan faktor lingkungan. Juga harus mampu menduga dari hal tersebut dalam melihat seberapa besar oarng memiliki keinginan untuk membeli/membayar dalam perkembangan kualitas lingkungan.
Cost-benefit analysis
Cost-benefit analysis meruapakan alat yang digunakan pembuat kebijakan untuk memilih antara laternatif tindakan dalam memutuskan apakah projek perlu dilanjutkan atau tidak dilanjutkan. Oleh karenanya, cost-benefit analysis menyediakan bahan evaluasi projek dan membandingkan mereka untuk mengkaji priotritas sehingga uang public dapat digunakan secara bijak dan efisien.
Problems with cost-benefit analysis
Adapun masalah-masalah dan kekurangan cost-benefit anlisis ini adalah sebagai berikut :
- Cost-benefit analisis tidak bisa objektif à terjadi karena setiap orang dalam pembuat kebijakan memiliki persepsi masing-masing dari setiap masalah yang ada, sehingga hasil seringkali menekankan pada justifikasi (pemebnaran) projek.
- Keputusan rasional tidak sejalan dengan moral à cost-benefit analisis menghindari pertimbangan dimensi moral dalam
- Cost-benefit analisis menolak isu distribusi à terjadi ketimpangan antara yang mendapat keuntungan dengan yang mendapat kerugian (konsep yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin)
- Sulit untuk mengidentifikasi dan harga seluruh à terjadi karena sulitnya memprediksi masa depan dan mengadapi interaksi tidak pasti, tidak terpikirkan dan tidak terbayangkan.
- Cost-benefit analisis terlalu bias dengan masa depan à terutama pada penggunaan uang.
Penutup
Dalam paparan yang sudah ditulis dalam lembaran-lembaran sebelumnya, kami berharap pembaca dapat memahami secara komprehensif mengenai konsep pembangunan berkelanjutan serta mengaktualisasi konsep yang ada dengan baik di kehidupan sehari-hari. Baik kiranya, jika pembaca memperluas khasanah pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan ini dalam referensi-referensi lain.
REFERENSI
[1] Fitzpatrick, Tony. (2005). New Theories of Welfare. New York: Palgrave Macmillan.
Sumber gambar: seedchangetanzania.org
Leave a Reply