Film merupakan gambar hidup, sering pula disebut movie atau sinema. Pengertian secara harfiah cinemathographie yang berasal dari cinema + tho = Phytos (cahaya) + Grahie = tulisan/gambar/citra. Maka film dapat pula diartikan sebagai tindakan melukiskan ferakan dengan cahaya.
Definisi film menurut UU 8/1992 merupakan karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi pandang-dengar yang disebut sebagai asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video dan/atau bahan hasil teknologi lainya dengan segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, roses elektronik, atau proses lainya dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukan dan/atau ditayanngkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainya.
Film ditemukan pada akhir abad ke-19 dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Awal perkembangan terjadi ketika ditemukanya teknologi fotografi yang ditemui oleh :
- Joseoph Nicephore Niepce (1826), membuat campuran dengan perak untuk membuat gambar pada sebuah lempengan timah yang tebal.
- Thomas Alva Edison (1847-1931), menemukan lampu listrik dan fonograf (piringan hitam) dibantu dengan Goerge Eastman dan menemukan pita film (seluloid) yang terbuat dari plastik tembus pandang.
- Eastman dan Hannibal Goodwin (1891) memperkenalkan satu nol film yang dapat dimasukan ke dalam kamera pada siang hari.
- Lumiere berasudara (dipatentkan pada 1895) merancang peralatan baru yang mengkombinasikan kamera, alat memproses film, dan proyektor menjadi satu, kemudian menamakan alat kinetoskop itu dengan “sinematograf”
Sejak ditemukan, perjalanan film terus mengalami perkembangan besar bersamaan dengan perkembangan besar bersamaan denagn perkembangan atau kemajuan-kemajuan teknologi pendukungnya. Pada awalnya hanya dikenal film hitam putih dan tanpa suara atau dikenal dengan sebutan “film bisu”, masa ini berakhir pada tahun 1920-an. Setelahnya ditemukanlah film bersuara diproduksi pertama pada tahun 1927 dengan judul “jazz singer” di New Yok. Kemudian muncul film berwarna pada tahun 1930an. Hingga saat ini terus mengalami perkembangan.
REFERENSI
[1] http://e-journal.uajy.ac.id
Sumber gambar : Pixabay.com
Leave a Reply